aku menulis ini ketika aku sadar, tak akan ada yang bisa dikembalikan seperti dulu lagi... ibaratkan jam itu tidak bisa memutarkan jarum jam nya ke arah kiri
aku menulis ini ketika aku berfikir bahwa kamu disana pasti tlah menemukan seseorang yang bisa ngertiin kamu, yg bisa memahami keinginan kamu, dan mungkin lebih baik dari pada aku
tingginya keegoisan dan kerasnya sifat ku, semua tu membuat kamu pergi dan menjauh. seandainya waktu bisa aku putar kembali, aku tidak akan membiarkan orang yang aku cintai pergi dan lalu ninggaln aku sendiri disini sampai tuhan bosan melihat usaha ku? baru aku akan melepasmu
rasa ini datang begitu saja tanpa aku undang rasa ini pun akan datang dengan sendirinya
aku mulai mencintamu, entah kenapa aku bisa mencintai kamu sedalam ini... setiap kau bertanya kenapa alasan aku mencintai kamu? aku pun engga tau alasan nya apa
kalau kau ingin tau seberapa dalam perasaanku, cinta ini seperti air laut yang enggan surut. aku tlah tenggelam, sementara kamu yang berada di pesisir pantai hanya bisa melambaikan tangan dan menertawakan kesesakanku. apa yang bisa kau anggap lucu dari perasaan ini? mengapa kau begitu mudah menjadikan perasaan ku sebagai candaan yang kau pikir semua ini seperti lelucon atau bahkan permainan hati?
sinar pesona mu, membutakan segalaku... begitu mudah aku terjebak bayang-bayang yang kupikir nyata. begitu mudah aku terjerumus pada kesemuan yang tak pernah menjadi nyata. harus ku bawa lari kemana cinta ku yang makin dalam ini? harus ku buang ke mana rasa rindu yang kian menyiksa di hati ini? harus kah aku bilang pada mu, dengan mata yg sembab, dengan wajah yang begitu lelah, hanya untuk meminta mu kembali?
pertanyaan tentang perasaanku telah terjawab, walaupun tidak terjawab secara langsung... kau tak mempunya perasaan sedalam yang aku berikan, kau tak pernah merindukan ku seperti aku yang selalu rindu akan sosok mu itu... dan kau tak ingin menjadikan aku yang pertama apalagi yang trakhir... pernah kah kamu merasakan menjadi sesosok seseorang yang di letakan di nomer sekian?yang tetap mencintai walau di sakiti? yang tetap menunggu tanpa ada kepastian? yang tetap bersabar walaupun dilukai?
aku tak menyangka jika orang yang begitu halus membisikan cinta, begitu manis mengucapkan rindu, dan begitu mudah mengatakan "sayang" adalah orang yang seharusnya dari awal aku tidak harus mempercayai nya. kamu tidak pernah sadar aku sangat ingin ada sebuah "penyatuan" . meskipun kita berbeda....
dulu, aku selalu mencoba menutup telingaku pada setiap bisikan kalau kamu itu selalu melompat dari satu hubungan ke hubungan lain, berpindah dari satu pelukan ke pelukan lain, dan memberikan hati pada banyak orang yang kau pikir bisa kau jadikan boneka mu. dulu aku tak ingin mempercayai hal itu karna aku yakin seseorang itu bisa berubah tetapi ternyata aku salah... kebodohan aku semakin lengkap ketika kenyataan nya kamu tidak bisa berubah.. kamu pengkhiyanat ! kamu jahat ! aktor palng cerdas berakting main hati !
pada akhirnya aku sadar, aku hanyalah pelarian tempat kamu meletakan kecemasaan, dan aku hanyalah persinggahan ketika kamu sedang jenuh ketika kamu sedang bosan.. betapa bodohnya aku bisa begitu mencintai seseorang yang bahkan meletakan hatinya pada banyak orang? hati yang katanya hanya kau berikan untuk aku
sungguh bodoh. mengapa aku begitu mudah menjatuhkan air mata hanya untuk seseorang yang tak pernah bisa mencintai aku dengan tulus, mengapa cinta begitu tak masuk akal ketika perkenalan singkat kita ternyata berujung pada hal yang tak ku duga sebelumnya? kau tak tau betapa sulitnya melupakan seseorang yang kita cintai dan begitu sangat sulit untuk menghilangkan rasa yg sedalam ini... cinta ini datang begitu mudah dan membenci pun sangat sulit